Buku Modul Seni Rupa

SENI RUPA SMP KELAS VIII

Penulis : M. Wisnu Jadmika, S.Pd. (Guru SMAN 1 Bayat)

A. SENI RUPA NUSANTARA

Seni menurut Popo Iskandar adalah karya cipta manusia yang bersifat kreatif dan memiliki nilai seni yang dapat dikomunikasikan kepada orang lain. Seni memiliki beberapa cabang, antara lain seni musik, seni rupa, seni tari, dan seni teater. Pada materi berikut ini yang kita pelajari adalah cabang seni rupa. Seni rupa di wilayah Nusantara  sudah ada sejak zaman prasejarah. Hal ini dibuktikan dengan diketemukannya hasil karya seni rupa, baik berupa lukisan di dinding-dinding gua maupun benda-benda yang digunakan untuk meramu. Hasil seni rupa pada zaman tersebut diperkiraan sebagai sarana untuk melakukan ritual tertentu.

Kehidupan manusia gua
Kehidupan manusia gua

Seni rupa adalah cabang seni yang menggunakan media rupa dalam penyampaiannya. Unsur media rupa ini dapat berupa titik, garis, bidang, bentuk, warna, tekstur, gelap-terang. Seni rupa menurut kegunaannya dibedakan menjadi tiga yaitu seni rupa murni, seni rupa terapan dan desain. Seni rupa murni adalah suatu karya seni yang menggunakan media visual yang digunakan sebagai pemuas ekspresi pribadi atau karya yang dibuat hanya digunakan untuk kepuasan dirinya sendiri. Seni rupa murni terdiri dari seni lukis, seni grafis, seni patung, seni instalasi. Sedangkan seni rupa terapan adalah karya seni rupa yang menitikberatkan pada aspek kegunaan atau fungsi. Seni rupa terapan terdiri dari berbagai macam hasil karya seni kriya, baik kriya kayu, kriya kulit, kriya logam, kriya keramik, kriya tekstil, batik.  Seni rupa desain terdiri dari desain produk, desain grafis, desain arsitektur, desain interior-eksterior.

Seni rupa Nusantara adalah suatu karya seni rupa yang terdapat di wilayah Nusantara. Seni rupa Nusantara menurut periode perkembangan dibagi menjadi  Zaman Batu, Zaman Klasik, dan Zaman Indonesia Baru.

1ZAMAN BATU

a.  Zaman Batu Tua (paleolithikum)

Zaman paleolithikum ini ditandai dengan diketemukannya benda-benda dari batu kasar, berupa kapak genggam (chopper) yang ditemukan di Pacitan (Jawa Timur), Parigi (Sulawesi), Gombong (Jawa Tengah), Sukabumi (Jawa Barat). Di Ngandong (Jawa Tengah) ditemukan alat-alat dari batu beraneka warna yang berfungsi untuk mengorek-orek ubi yang disebut flakes dan peralatan dari tulang (bone culture). Selain itu juga ditemukan lukisan kuno di gua Leang-leang (Sulawesi Selatan) objek lukisan di gua ini berupa telapak tangan dan tubuh manusia. Di Papua objek lukisannya berupa binatang terdapat cipratan darah yang dicampur dengan lemak.

Lukisan dinding gua Lascaux
Lukisan dinding gua Lascaux
Serpihan batu peninggalan palaelithikum
Serpihan batu peninggalan palaelithikum
Bone culture
Bone culture

b.  Zaman Batu Tengah (mezolithikum)

Pada zaman ini kehidupan nenek moyang kita sudah mulai maju dan berkembang. Hal ini dibuktikan dengan diketemukannya ujung panah, flakes, batu penggiling, pipisan, kapak batu dan alat-alat dari tanduk rusa. Nenek moyang kita pada zaman ini diperkirakan sudah mulai menetap. hal ini dibuktikan dengan diketemukan tumpukan kulit kerang setinggi tujuh meter di pantai  timur Sumatra dan juga sudah diketemukan pecahan tembikar dari tanah liat.

Kapak batu
Kapak batu
Peninggalan  mezolithikum
Peninggalan mezolithikum

c.  Zaman Batu Muda (neolithikum)

Pada zaman ini nenek moyang kita sudah tinggal menetap. Dalam mencari mata pencaharian mereka sudah mulai bercocok tanam. Pada periode ini telah ditemukan kapak lonjong dan persegi. Kapak persegi (ditemukan di Lahat, Bogor, Sukabumi, Karawang, Pacitan, Tasikmalaya dan lereng Gunung Ijen) diperkirakan untuk bercocok tanam, memahat dan untuk memotong kayu. Sedangkan kapak lonjong (ditemukan di Papua, Minahasa, Serawak dan Kepulauan Tanimbar) bentuknya bulat memanjang dengan bagian ujung lancip dan tajam.

Pada zaman ini juga sudah diketemukan tembikar dari tanah liat yang sudah diberi motif hiasan yang bersifat magis, perhiasan cincin, kalung, gelang dari batu dan pakaian dari kulit kayu.

Kapak lonjong
Kapak lonjong
Gerabah peninggalan masa neolithikum
Gerabah peninggalan masa neolithikum

  d.   Zaman Batu Besar (megalithikum)

Zaman Batu Besar ditandai dengan adanya peninggalan monumen-monumen batu sebagai upacara keagamaan yang dianut masyarakat pada saat itu. Peninggalan tersebut berupa dolmen ( sejenis meja dari batu berukuran besar berfungsi untuk meletakkan sesaji di atasnya dan juga sebagai tanda bahwa di bawahnya ada kuburannya), menhir (bangunan yang menyerupai tugu sebagai tanda bersemayamnya roh-roh dan kekuatan gaib), kuburan batu, sarcophagus (peti dari batu untuk menyimpan orang mati), punden berundak (batu yang disusun berundak menyerupai candi) dan arca batu.

Dolmen Ballykel
Dolmen Ballykel
Menhir
Menhir
Sarchopagus
Sarchopagus
Punden berundak
Punden berundak

2. ZAMAN LOGAM

Zaman ini ditandai masuknya kebudayaan Indo-Cina ke Indonesia sekitar 500 SM. Peninggalan pada zaman logam berupa kapak perunggu, genderang perunggu, benda hias dari perunggu.

Kapak corong dari logam
Kapak corong dari logam
Nekara
Nekara

3. ZAMAN KLASIK

Zaman klasik adalah merupakan periode kerajaan-kerajaan di Nusantara. Pada zaman ini dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu masa Hindu-Budha dan masa perkembangan Islam. Periode Hindu-Budha merupakan pelajaran sangat berharga untuk perkembangan seni rupa Nusantara. Hasil seni yang sangat menonjol adalah peninggalan candi-candi di wilayah Nusantara, seperti Candi Borobudur, Candi Prambanan dan candi-candi lainnya. Masyarakat lokal dapat belajar seni rupa ke sekolah pendidikan formal di luar negeri. Periode Islam banyak meninggalkan seni bangunan seperti masjid dan makam, bangunan keraton, kaligrafi, dan ragam hias bercirikan khas Islam.

Candi Pringapus
Candi Pringapus
Candi Prambanan
Candi Prambanan
Candi Borobudur
Candi Borobudur

4.  ZAMAN INDONESIA BARU

Pada periode ini seni rupa Nusantara mulai dipengaruhi oleh budaya barat. Pada masa ini seni rupa dikelompokkan menjadi :

a.   Masa Perintisan

Masa Perintisan adalah masanya Raden Saleh yang merupakan juru gambar Belanda. Karya Raden Saleh antara lain : Antara Hidup dan Mati (pertarungan antara seekor banteng dan dua ekor singa), Penangkapan Diponegoro, Perkelahian dengan Binatang Buas, Perburuan, Hutan Terbakar, Banjir, Harimau dan Mangsanya, Merapi yang Meletus.

Perkelahian dengan Singa karya Raden Saleh
Perkelahian dengan Singa karya Raden Saleh
Penangkapan Diponegoro karya Raden Saleh
Penangkapan Diponegoro karya Raden Saleh

b.   Masa Mooy Indie

Masa Raden Saleh mengalami kekosongan muncul pelukis Abdullah Suryosubroto keturunan bangsawan Solo. Sekolah di Akademi Kesenian di Eropa kemudian mengembangkan lukisannya di Indonesia dengan gaya yang berbeda. Gaya Abdullah Suryosubroto menekankan keelokan dan suasana keindahan alam di Indonesia. Jadi objek lukisannya adalah pemandangan alam yang indah dan wanita-wanita cantik. Kemudian pada masa ini disebut dengan masa Indonesia Jelita (Mooy Indie). Pelukis lainnya adalah Wakidi, Pirngadi, Basuki Abdullah dan Wahdi.

Gadis cantik karya Basuki Abdullah
Gadis cantik karya Basuki Abdullah
Nyai Rara Kidul
Nyai Rara Kidul
Lukisan pemandangan alam
Lukisan pemandangan alam

c.   Masa Cita Indonesia

Perbedaan kenyataan antara keindahan yang dibuat oleh Abdullah Suryosubroto dengan kenyataan bangsa Indonesia yang melarat dan menderita, pelukis S. Sudjoyono mempelopori lukisan yang bertolak belakang dengan Mooy Indie. Kemudian mendirikan perkumpulan ahli gambar Indonesia (PERSAGI) yang anggotanya Agus Jayasuminta, L. Sutioso, Rameli, Abdul Salam, Otto Jaya, S. Sudiarjo, dan lainnya.

Karya S. Sudjoyono antara lain Di Depan Kelambu Terbuka, Sayang Saya Bukan Anjing, Jongkatan, Cap Go Meh, Mainan Anak-anak Sunter, Bunga Kamboja dan Nyekar.

Di depan kelambu terbuka karya S.Soedjojono
Di depan kelambu terbuka karya S.Soedjojono

d.   Masa Pendudukan Jepang

Pada masa ini pelukis dari golongan rakyat biasa sudah mulai banyak bermunculan, seperti Affandi, Kartono Yudhokusumo, Nyoman Ngedon, Hendra Gunawan, Henk Ngantung.

Penari Ronggeng karya Hendra Gunawan
Penari Ronggeng karya Hendra Gunawan

e.   Masa Kemerdekaan

Pada masa ini Affandi mendirikan perkumpulan Seniman Indonesia Muda (SIM). Anggotanya Affandi, Hendra Gunawan, Suromo, Surono, Abdul Salam, Sudibyo, dan Trisno Sumarjo. Setelah keluar dari SIM Affandi dan Hendra Gunawan mendirikan Peloekis Rakyat yang beranggotakan Kusnadi, Sudarso, Sasongko, Trubus.

Karya Affandi
Karya Affandi

f.    Masa Seni Rupa Baru

Pada  masa ini para pelukis sudah berani menampilkan corak baru dalam penggarapannya. Para seniman muda ini berusaha menciptakan sesuatu yang baru yang tidak tergantung pada suatu media tertentu, tetapi sudah menggunakan berbagai media untuk menghasilkan sesuatu yang berbeda. Penerapan konsep-konsep yang tabu sudah diungkapkan lewat lukisannya.

Lukisan abstrak
Lukisan abstrak
Lukisan abstrak
Lukisan abstrak

Sosok Ibu Pertiwi

B.   SENI RUPA TERAPAN NUSANTARA

Indonesia merupakan negara yang kaya akan hasil karya seni terapannya. Hal ini terbukti dengan adanya karya seni terapan di wilayah Nusantara. Seni terapan yang ada di daerah-daerah memiliki keunikan masing-masing. Keunikan tersebut menjadi ciri khas hasil karya seni rupa terapan daerah tersebut. Teknik pembuatannya pun membutuhkan keterampilan tangan yang ulet dan tekun dari si pembuat. Teknik pembuatan karya seni rupa Nusantara sangat beragam antara lain dengan teknik batik, sulam, cor, pahat, ukir, butsir, dan sebagainya.  Karya seni rupa Nusantara dapat dibedakan menjadi dua yaitu seni rupa dua dimensi dan seni rupa tiga dimensi. Perbedaan ini dilihat dari wujudnya, apakah hanya berupa bidang datar ataukah berupa benda yang dapat dinikmati dari beberapa sudut pandang.

1.   Seni Rupa Dua Dimensi

Karya seni rupa dua dimensi adalah hasil karya seni rupa yang hanya memiliki ukuran panjang dan lebar saja. Jadi hanya dapat dilihat secara frontal atau hanya dapat dinikmati dari depan.

a.   Seni Lukis

Seni lukis adalah karya seni rupa dua dimensi yang hanya dapat dilihat dari satu arah yaitu dari arah depan. Dari karya seni ini dapat menimbulkan rasa marah, gembira, sedih dan haru, indah, serta bersemangat. Seni lukis pada umumnya menggunakan media cat air, akrilik, tinta bak, dan cat minyak. Media tersebut biasanya dituangkan ke atas permukaan kanvas, kertas, papan tripleks, dan dinding bangunan. Aliran lukisan yang berkembang antara lain.

1)    Naturalisme

Lukisan naturalisme merupakan karya seni lukis yang dibuat dengan mengambil objek sesuai dengan alam nyata, artinya sesuai dengan apa yang ditangkap oleh pandangan mata.

Lukisan naturalisme
Lukisan naturalisme

2)    Realisme

Lukisan realisme merupakan karya seni lukis yang dibuat sesuai dengan kenyataan yang ada, biasanya berupa objek kehidupan rakyat biasa.

Lukisan realisme
Lukisan realisme

3)    Ekspresionisme

Lukisan ekspresionisme merupakan karya seni lukis yang dibuat berdasarkan ungkapan perasaan seniman.

Lukisan ekspresionisme
Lukisan ekspresionisme

4)    Klasikisme

Lukisan klasikisme merupakan karya seni lukis yang dibuat dengan penggambaran yang serba elok, indah, manis, dan sopan, serta penggambarannya dibuat-buat.

Lukisan klasikisme
Lukisan klasikisme

5)    Kubisme

Lukisan kubisme merupakan karya seni lukis yang mengungkapkan objek gambar dikembalikan pada bentuk dasar, seperti kubus, silinder, bola, balok, segitiga, dan kerucut.

Lukisan kubisme "3 musicians" karya Picasso
Lukisan kubisme “3 musicians” karya Picasso

6)    Pointilisme

Lukisan pointilisme merupakan karya seni lukis yang dibuat dengan menyusun titik-titik untuk membuat objek gambarnya.    

Lukisan pointilisme
Lukisan pointilisme

Seni lukis terapan di wilayah Nusantara seperti lukisan pada kaca, lukisan pada papan hardboard, dan lukisan pada kanvas. Lukisan tersebut dibuat sebagai sarana konsumtif masyarakat, maksudnya adalah dibuat dalam jumlah yang banyak kemudian diperjual belikan. Lukisan kaca yang terkenal berasal dari daerah Cirebon.

b.   Seni Reklame

Seni reklame adalah suatu kegiatan seseorang atau sekelompok orang di dalam mengajak orang lain untuk dapat mematuhi apa yang diserukan. Sedangkan kata  reklame itu sendiri berasal dari bahasa Latin, yaitu re dan clamare. Re berarti berulang-ulang dan clamare berarti berteriak atau ajakan. Jadi menurut bahasa adalah berteriak atau mengajak berulang-ulang.

1)   Reklame menurut sifat dan tujuannya dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu :

a) Reklame Komersial

Reklame komersial adalah reklame yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan materi sebanyak-banyaknya dari apa yang mereka reklamekan.

Contoh : iklan sabun mandi, sabun cuci, pasta gigi, roti, baju, jaket, shampoo, perlengkapan kecantikan dan masih banyak lagi.

b) Reklame Non Komersial (Idiil)

Reklame non komersial atau reklame idiil adalah reklame yang mempunyai tujuan tidak untuk mendapatkan keuntungan materi tetapi biasanya berupa ajakan, himbauan, saran, peringatan dan informasi-informasi dari pemerintah atau lembaga-lembaga lain untuk menyampaikan program-programnya  kepada masyarakat.

Contoh : poster ajakan untuk 3M (menguras, mencuci dan menimbun), mengajak ber-KB, mengajak untuk belajar wajib 9 tahun, menganjurkan kebersihan, memperingatkan masyarakat agar hati-hati terhadap flu burung dan sebagainya.

2)   Menurut media yang digunakan reklame dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :

a) Reklame Audio

Reklame audio adalah reklame yang penyampaiannya dilakukan dengan menggunakan media suara (audio). Reklame jenis ini biasanya disampaikan lewat radio atau pengeras suara yang dibawa keliling dari daerah satu ke daerah yang lain.

b) Reklame Visual

Reklame visual adalah reklame yang penyampaiannya dilakukan dengan menggunakan media gambar atau tulisan (visual).  Contoh reklame jenis ini adalah poster, selebaran, famplet, buklet, leaflet, mobile, etalase, spanduk, baliho, bilboard, bookjacket, embalasi, etiket, iklan.

c) Reklame Audio Visual

Reklame audio visual adalah reklame yang penyampaiannya dilakukan dengan menggunakan media suara dan gambar atau tulisan (audio visual). Contoh reklame jenis ini adalah reklame pada televisi, bioskop, dan slide.

c.   Seni Grafis

Seni grafis adalah cabang seni rupa yang berwujud dua dimensi dan dikerjakan melalui teknik cetak. Seni grafis dapat dibuat dengan teknik sablon (cetak saring), cukil kayu (cetakan) etsa (pengasaman pada bahan metal), dan lito (pencetakan dengan bahan litho).

Hasil karya seni grafis
Hasil karya seni grafis

d.   Seni Ilustrasi

Kata ilustrasi berasal dari kata illustrate (Inggris) dan ilustrare (Latin) yang berarti menjelaskan atau menerangkan. Seni ilustrasi digunakan untuk membantu menjelaskan suatu pengertian. Penjelasan ilustrasi ini biasanya berhubungan dengan buku pelajaran, buku ilmiah, majalah, buku cerita novel, cerpen, komik, dan sebagainya. Bentuk ilustrasi dapat berupa gambar, foto, kartun, karikatur, dan vinyet.

Gambar komik
Gambar komik
Gambar kartun
Gambar kartun
Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi

e.   Seni Tenun

Seni tenun merupakan pembuatan kain dengan teknik pembuatan pola pada kain sebelum ditenun. Pembuatan kain tenun ini menggunakan alat tenun yang masih sangat sederhana. Proses pembuatannya pun memakan waktu cukup lama, karena membutuhkan ketelitian dan ketrampilan dari si pembuat. Kain tenun seperti kain songket, kain ikat, dan kain ulos. Seni tenun ini masih dapat dijumpai di daerah Sulawesi, Jepara, Nusa Tenggara, Kalimantan, dan daerah Sumatera.

Tenun tradisional
Tenun tradisional
Hasil seni tenun
Hasil seni tenun
Memasukkan benang ke sisir dalam proses pembuatan kain  tenun
Memasukkan benang ke sisir dalam proses pembuatan kain tenun

f.    Seni Batik

Seni batik merupakan seni rupa dua dimensi yang menggunakan teknik cetak dari bahan sejenis lilin (malam). Langkah pembuatan batik pertama adalah pembuatan pola di atas kain, pola kemudian dipilih dengan menoreh lilin (malam), pola yang terkena lilin akan menghasilkan warna sesuai dengan kain pada saat itu (warna dasar kain). Setelah proses penorehan lilin selesai kemudian dilakukan pencelupan dengan menggunakan pewarna. Apabila menghendaki beberapa warna maka pencelupan dilakukan dengan warna yang paling muda terlebih dahulu kemudian warna semakin tua. Langkah penorehan lilin dilakukan tiap warna yang dikendaki sehingga kain seluruhnya tertutup oleh lilin (malam) kecuali warna paling tua atau pencelupan terakhir. Langkah selanjutnya adalah pelorodan (menghilangkan lilin).  Kota penghasil batik di Indonesia yang terkenal adalah Pekalongan, Jogyakarta, Lasem dan Solo.

Motif batik
Motif batik
Proses membatik
Proses membatik

2.   Seni Rupa Tiga Dimensi

Selain memiliki ukuran dua dimensi karya seni rupa terapan Nusantara juga ada yang tiga dimensi. Karya seni rupa tiga dimensi adalah karya seni yang memiliki ukuran panjang, lebar dan tinggi atau ketebalan. Karya seni tiga dimensi ini dapat dinikmati dari beberapa sudut pandang.

a.   Seni Patung

Pada awalnya patung diartikan sebagai benda tiruan yang berbentuk manusia atau binatang yang dibuat dengan cara dipahat. Namun dalam perkembangannya bentuk patung tidak hanya terbatas pada bentuk manusia atau binatang saja, akan tetapi dapat berbentuk apa pun asal memiliki keindahan.

Berdasarkan fungsinya patung dikelompokkan menjadi enam, yaitu patung religi, patung arsitektur, patung monumental, patung kerajinan, patung dekorasi/hiasan, dan patung seni.

Berdasarkan bentuknya patung dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu patung tubuh, patung dada, patung kepala, dan patung torso.

Berdasarkan coraknya patung dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu patung realistis, patung deformatif, dan patung abstrak.

Patung torso
Patung torso
Patung Garuda Wisnu Kencana
Patung Garuda Wisnu Kencana

b.   Seni Kriya

Kerajinan tangan atau sering disebut seni kriya (handy craft) banyak dijumpai di wilayah Nusantara. Seni kerajinan adalah suatu usaha membuat benda-benda hasil kerajinan tangan. Seni kriya termasuk seni terapan dua dimensi dan tiga dimensi.

1)   Anyaman

Bahan dasar yang digunakan sangat banyak sekali jenisnya yaitu dari bahan-bahan alam dan dari bahan sintetis atau buatan pabrik. Bahan yang biasa digunakan untuk anyaman antara lain : bambu, daun pandan, rotan, enceng gondok, pelepah pisang, berbagai macam plastik, dan lain sebagainya.

2)   Keramik/Gerabah

Bahan dasar yang digunakan untuk membuat keramik atau gerabah adalah tanah liat.

Gerabah
Gerabah

3)   Ukiran dan Pahatan

Seni ini banyak dijumpai pada bagian-bagian perabot rumah tangga, misalnya meja, kursi, almari, tempat tidur, sketsel.

Ukiran kayu modern
Ukiran kayu modern

4)   Meronce

Seni meronce manik-manik banyak dikerjakan oleh masyarakat Kalimantan, hasil karyanya antara lain kain baju, kain gendongan, kalung, gelang, dan topi.

manik-manik

c.   Seni Dekorasi

Dekorasi berasal dari bahasa Belanda yaitu decoration yang artinya hiasan. Mendekor suatu tempat (ruangan) artinya menghiasi atau mendadani tempat (ruangan) tersebut. Ada dua jenis dekorasi yaitu dekorasi dalam ruangan (interior) dan dekorasi luar ruangan (interior). Contoh benda yang dapat digunakan sebagai dekorasi antara lain jambangan, guci, kain, patung, dan tumbuh-tumbuhan.

C.   APRESIASI SENI RUPA TERAPAN NUSANTARA

Seni rupa terapan di wilayah Nusantara pada awalnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan untuk dinikmati keindahannya. Di negara kita keragaman seni rupa terapan sangat banyak sekali. Begitu pula dengan bentuk dan teknik pembuatannya. Perbedaan bentuk dan teknik pembuatan sangat dipengaruhi oleh bahan yang digunakan dan perlatan yang digunakan serta bentuk yang dibuat.

Pembuatan karya seni rupa terapan di wilayah Nusantara rata-rata masih menggunakan peralatan yang sederhana. Selain itu keterampilan yang dimiliki perajin merupakan keterampilan turun-temurun. Apabila dalam proses pembuatan suatu karya didukung dengan peralatan yang lebih modern dan keterampilan yang memadai, maka akan menghasilkan karya yang lebih bagus. Seperti pembuatan benda-benda untuk kebutuhan sehari-hari yang dapat berfungsi seperti kegunaannya tetapi juga diberi hiasan-hiasan. Hiasan-hiasan yang terdapat pada benda tersebut biasa disebut dengan ragam hias.

Pembuatan karya seni terapan disesuaikan dengan kebutuhan manusia yaitu berupa kebutuhan fisik (jasmani) dan juga kebutuhan batin (rohani). Untuk memenuhi kebutuhan fisik diciptakan alat-alat yang dapat digunakan untuk kebutuhannya. Seperti piring, gelas, meja, kursi, almari, dan tempat tidur. Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan batin (rohani) yang berhubungan dengan seni rupa dibuatlah berbagai macam ragam hias. Seperti hiasan ukiran pada almari, hiasan pada meja, hiasan pada kursi, dan hiasan pada candi-candi. Motif ragam hias yang terdapat di wilayah Nusantara dapat kita jumpai  sebagai berikut.

1.   Motif Meander

Motif meander dapat kita jumpai pada bagian tepi ragam hias. Motif meander adalah motif ragam hias yang memiliki bentuk dasar huruf ”T”.

Motif meander
Motif meander

2.   Motif  Tumpal

Motif tumpal adalah motif ragam hias yang memiliki bentuk dasar segitiga sama kaki. Motif tumpal ini dapat kita jumpai pada hiasan di candi-candi, ukiran pada kayu dan bagian tepi motif batik. Motif ini sering disebut sebagai motif untu walang yang melambangkan kesuburan.

Motif tumpal
Motif tumpal

3.   Motif Kawung

Kawung dalam bahasa Sunda berarti aren atau kolang-kaling. Motif kawung adalah motif ragam hias yang berbentuk buah aren yang dipotong melintang sehingga kelihatan empat biji aren. Motif ini juga digunakan pada hiasan patung candi Hindu Jawa. Selain hiasan patung, motif ini juga digunakan untuk motif batik yang melambangkan keserasian hidup di dunia dan akhirat.

Motif kawung
Motif kawung

4.  Motif Swastika

Motif swastika adalah motif ragam hias yang merupakan varian antara pola meander dan pilin.

Motif swastika
Motif swastika

5.  Motif Pilin

Motif pilin adalah motif ragam hias yang memiliki bentuk dasar ”S”. Di wilayah Nusantara motif ini juga banyak dijumpai pada hiasan candi, ukiran kayu pada rumah adat, dan batik. Pada batik dibuat variasi dengan bentuk ”SS” seperti ragam hias motif parang.

Motif pilin
Motif pilin

6.   Motif Tempel

Motif tempel adalah motif ragam hias yang berbentuk ceplok berulang-ulang. Bentuk ceplok berulang ini banyak dijumpai pada pakaian arca candi. Juga dapat kita jumpai pada kain batik tradisional Jawa.

7.  Motif Pohon Hayat/Flora

Motif pohon hayat adalah motif ragam hias yang berupa bentuk dari tumbuh-tumbuhan. Motif ini mulai berkembang sejalan dengan perkembangan agama Islam di Nusantara. Motif ini banyak kita jumpai pada motif ragam hias bangunan tradisional. Bentuk motif ragam hias pohon hayat berupa sulur-sulur pohon anggur, dan motif pohon yang distilasi. Setiap daerah memiliki ciri khas sendiri-sendiri untuk motif pohon hayat ini. Motif pohon hayat memiliki makna kesuburan dan kehidupan.

Motif pohon hayat
Motif pohon hayat
Motif pohon hayat
Motif pohon hayat

8.  Motif Sayap (Lar)

Motif lar adalah motif ragam hias yang merupakan penyederhaan dari bentuk burung garuda. Motif lar di Jawa digunakan untuk motif batik. Motif ini memiliki makna kekuasaan, sehingga hanya boleh digunakan oleh keluarga bangsawan atau keluarga keraton saja. Motif yang hanya boleh digunakan di kalangan bangsawan disebut motif larangan.

Motif sayap
Motif sayap

9.  Motif Binatang

Motif binatang adalah motif ragam hias yang berbentuk binatang-binatang. Motif ini sering digunakan pada hiasan candi, ukiran rumah tradisional, dan motif batik.

Motif burung hong
Motif burung hong

Trimakasih telah berkunjung di halaman kami. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi teman-teman.

M. Wisnu Jadmika; penulis modul Seni Budaya SD, SMP, SMA, dan SMK
M. Wisnu Jadmika; penulis modul Seni Budaya SD, SMP, SMA, dan SMK

10 tanggapan untuk “SENI RUPA SMP KELAS VIII”

  1. ASENSASI KEMENANGAN DENGAN MEJA HOKI DAN KARTU BAGUS SETIAP HARINYA !!
    SATU – SATU NYA SITUS TARUHAN DENGAN RATING KEMENANGAN TERTINGGI DAN PENCARIAN BANDARQ NO. 1 DI GOOGLE!! 🙂
    Dengan Fasilitas Exclusive :Proses Transaksi yg jauh Lebih mudah dan Cepat!!
    Minimal Depo & WD Terjangkau cuma 20 rb!!
    Kartu di Meja juga Lebih Ringan..
    Tidak lupa juga Menemani anda Tips & Trik yg Selalu Jitu..
    Games Juga Mudah di Akses dr berbagai Gadget LHO!!!
    jangan pusing lagi bos..
    Bermain dengan santai dan Tenang bersama kami!!
    karena tidak ada pelayanan se-mewah, se-profesional dan se-exclusive Hobi99.com !! ^^
    Kembangkan Hobi anda..
    Warnai kartu anda yang hobi selalu kasih QQ !!! ^^
    HUB KAMI DI :
    SKYPE : HOBIQQ
    FACEBOOK : HOBIQQ
    BBM : 7770C8B4
    WA : +855964638259
    Yahoo : Hobiqq@yahoo.com
    Line : HOBIQQ
    www. HOBI99 .com
    www. HOBIQQ .poker
    www. HOBYQQ .com

Tinggalkan Balasan ke reyhan xavier Batalkan balasan